1. Lingkungan keluarga.
Keluarga
sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan remaja. Kasih sayang orang tua
dan anggota keluarga yang lain akan memberi dampak dalam kehidupan
mereka. Demikian pula cara mendidik dan contoh tauladan dalam keluarga
khususnya orang tua akan sangat memberi bekasan yang luar biasa. Seorang remaja juga memerlukan komunikasi
yang baik dengan orang tua, karena ia ingin dihargai, didengar dan
diperhatikan keluhan-keluhannya. Dalam masalah ini, diperlukan orang tua
yang dapat bersikap tegas, namun akrab (friendly). Mereka harus bisa
bersikap sebagai orang tua, guru dan sekaligus kawan. Dalam mendidik
anak dilakukan dengan cara yang masuk akal (logis), mampu menjelaskan
mana yang baik dan mana yang buruk, melakukan pendekatan persuasif dan
memberikan perhatian yang cukup. Semua itu tidak lain, karena remaja
sekarang semakin kritis dan wawasannya berkembang lebih cepat akibat
arus informasi dan globalisasi.
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah
adalah rumah kedua, tempat remaja memperoleh pendidikan formal, dididik
dan diasuh oleh para guru. Dalam lingkungan inilah remaja belajar dan
berlatih untuk meningkatkan kemampuan daya pikirnya. Bagi remaja yang
sudah menginjak perguruan tinggi, nampak sekali perubahan perkembangan
intelektualitasnya. Tidak hanya sekedar menerima dari para pengajar,
tetapi mereka juga berfikir kritis atas pelajaran yang diterima dan
mampu beradu argumen dengan pengajarnya.
Dalam
lingkungan sekolah guru memegang peranan yang penting, sebab guru
bagaikan pengganti orang tua. Karena itu diperlukan guru yang arif
bijaksana, mau membimbing dan mendorong anak didik untuk aktiv dan maju,
memahami perkembangan remaja serta seorang yang dapat dijadikan
tauladan. Guru menempati tempat istimewa di dalam kehidupan sebagian
besar remaja. Guru adalah orang dewasa yang berhubungan erat dengan
remaja. Dalam pandangan remaja, guru merupakan cerminan dari alam luar.
Remaja percaya bahwa guru merupakan gambaran sosial yang diharapkan akan
sampai kepadanya, dan mereka mengambil guru sebagai contoh dari
masyarakat secara keseluruhan. Dan remaja menyangka bahwa semua orang
tua, kecuali orang tua mereka, berfikir seperti berfikirnya guru-guru
mereka.
3. Lingkungan teman pergaulan.
Teman
sebaya adalah sangat penting sekali pengaruhnya bagi remaja, baik itu
teman sekolah, organisasi maupun teman bermain. Dalam kaitannya dengan
pengaruh kelompok sebaya, kelompok sebaya mempunyai peranan penting
dalam penyesuaian diri remaja, dan bagi persiapan diri di masa
mendatang. Serta berpengaruh pula terhadap pandangan dan perilakunya.
Sebabnya adalah, karena remaja pada umur ini sedang berusaha untuk bebas
dari keluarga dan tidak tergantung kepada orang tua. Akan tetapi pada
waktu yang sama ia takut kehilangan rasa nyaman yang telah diperolehnya
selama masa kanak-kanaknya.
4. Lingkungan dunia luar
Merupakan
lingkungan remaja selain keluarga, sekolah dan teman pergaulan, baik
lingkungan masyarakat lokal, nasional maupun global. Lingkungan dunia
luar akan memperngaruhi remaja, baik secara langsung maupun tidak
langsung, baik itu benar maupun salah, baik itu islami maupun tidak.
Lingkungan dunia luar semakin besar pengaruhnya disebabkan oleh
faktor-faktor kemajuan teknologi, transportasi, informasi maupun
globalisasi.
Pada
masa remaja, emosi masih labil, pencarian jati diri terus menuntut
untuk mencari apa potensi yang ada di dalam diri masing-masing. Pada
masa inilah seseorang sangat rapuh, mudah terpengaruh oleh lingkungan
sekitar. Seiring dengan pesatnya perkembangan scane punk yang ada di
Indonesia, komunitas punk mampu menyihir remaja Indonesia untuk masuk ke
dalam komunitas punk. Tetapi tidak semua remaja Indonesia tertarik
dengan apa yang ada di dalam punk itu sendiri. Sebagian remaja di
Indonesia hanya mengkonsumsi sedikit yang ada di dalam punk. Contoh
kecil, seorang remaja berpakaian ala punk, tetapi dia tidak idealis, dia
tidak menganut paham ideologi punk, dia juga suka musik cengeng yamg
lembut bak seorang bayi yang baru keluar dari rahim ibunya. Dari contoh
kecil tersebut, komunitas punk masih bisa dibilang sangat berpengaruh
terhadap perilaku remaja Indonesia, bahkan bisa dibilang mempunyai andil
dan bertanggung jawab terhadap kebebasan berekspresi remaja Indonesia.
Keterangan diatas dapat kita simpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi seorang remaja ikut dalam komunitas punk. Maka peran orang
tua dan lingkungan mereka sangatlah berpengaruh untuk membentuk
kepribadian seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar